Cara Mengobati Penyakit Schizofrenia
Penyakit yang dialami penderita dengan mengalami gejala-gelaja tentang penyakit ini perlu ditangani dengan baik. Selain itu juga penyakit Schizofrenia disinyalir secara medis penyakit ini pendetita yang mengalami gangguan pola pikir atau dengan halusinasi. Selain itu juga penyakit ini perlu pengobatan dengan melakukan dan mengenai dari apa itu penyakit Scrhizofrenia. Disamping itu pula dalam mengenal penyakit ini perlu adanya menguji dengan memeriksa kesehatan secara rutin agar proses penyembuhan hingga sembuh dalam pengobatan medis termasuk dalam diagnosanya.
![]() |
Penyakit Schizofrenia/GettyImages |
Seperti yang dilansir dari Healthline.com, penyakit yang ditemui dikalangan masyarakat Indonesia tentunya dapat dicegah jika dalam kondisi yang stabil dan juga terhadap lingkungan yang mendukung. Dari segi mental tentu pengobatannya juga melalui pengobatan seperti dokter hingga dokter spesialis.
Apa itu Penyakit Schizofrenia?
Schizofrenia adalah gangguan mental kronis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasa, dan berperilaku dengan jernih. Meskipun tidak ada obat untuk Schizofrenia atau skizofrenia, berbagai pengobatan dan strategi manajemen dapat membantu individu mengelola kondisi tersebut dan menjalani kehidupan yang bermakna.
Gejala dan Penyebab Skizofrenia
Skizofrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda. Psikosis hanyalah salah satu gejala dari gangguan mental, seperti gangguan bipolar, delusi, depresi berat, dan skizofrenia. Meski gejala psikosis dapat muncul pada skizofrenia, tidak semua penderita Schizofrenia/skizofrenia pasti mengalaminya.
![]() |
Cara Mengobati Penyakit Schizofrenia/GettyImages |
Gejala Schizofrenia/skizofrenia terbagi menjadi gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan penderita berperilaku tidak wajar. Sementara gejala negatif ditandai dengan ketidakmampuan penderita dalam bersosialisasi.
Penyebab Schizofrenia/skizofrenia belum diketahui secara pasti. Setelah diketahui terdapat dua faktor kerap kali muncul yang diduga dapat meningkatkan terjadinya skizofrenia, di antaranya faktor genetik dan pengaruh lingkungan.
Gejala Schizofrenia/skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif. Berikut penjelasan seperti yang dilansir Alodokter, nah ini dia untuk mengetahui dari gejalanya untuk setiap kategorinya:
1. Gejala negatif
- Gejala negatif muncul ketika sifat dan kemampuan yang ada pada orang normal, seperti konsentrasi, pola tidur normal, dan motivasi hidup menghilang.
- Selain itu, gejala schizophrenia negatif juga termasuk ketidakmauan seseorang bersosialisasi dan merasa tidak nyaman saat bersama orang lain.
- Ciri khas orang yang mengidap gejala skizofrenia negatif yaitu terlihat apatis dan buruk secara emosi, tidak peduli terhadap penampilan diri sendiri, dan menarik diri dari pergaulan.
- Gejala negatif sendiri bisa berlangsung selama beberapa tahun sebelum muncul gejala awal dan cenderung memburuk seiring waktu.
2. Gejala positif
![]() |
Gejala Schizofrenia/GettyImages |
Kemudian, ada juga gejala positif yang termasuk perubahan pada perilaku dan pola pikir pengidapnya, seperti:
- Halusinasi, kondisi ketika pengidap mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Halusinasi pendengaran adalah jenis yang paling sering terjadi pada pengidap skizofrenia. Misalnya mendengar bisikan tertentu.
- Delusi atau waham, kondisi ketika pengidap sangat yakin pada suatu hal yang berkebalikan dengan realita. Misalnya, perasaan seperti diawasi atau disakiti.
- Kekacauan pola pikir, termasuk sulit berkonsentrasi yang membuat pengidap kesulitan berkomunikasi dan mengingat.
- Kekacauan perilaku yang muncul dengan gejala khas berupa gerak tubuh atau kondisi motorik abnormal.
Sementara itu, gejala awal dari skizofrenia yang bisa kamu perhatikan, antara lain:
- Perasaan yang mudah tersinggung atau tegang.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Kesulitan tidur.
- Ketika penyakit berlanjut, pengidap mungkin memiliki masalah dengan pemikiran, emosi, dan perilaku, termasuk:
- Mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada (halusinasi).
- Isolasi diri.
- Mengurangi emosi dalam nada suara atau ekspresi wajah.
- Masalah dengan pemahaman dan pengambilan keputusan.
- Masalah memperhatikan dan menindaklanjuti aktivitas.
- Keyakinan yang dipegang kuat pada sesuatu hal yang tidak nyata (delusi).
- Berbicara dengan cara yang tidak masuk akal.
3. Gejala kognitif dan sosial
Skizofrenia tidak hanya menyebabkan gangguan persepsi dan pemikiran, tetapi juga berdampak pada fungsi kognitif dan keterampilan sosial.
Individu dengan skizofrenia sering mengalami kesulitan dalam mengingat informasi, memproses pemikiran dengan jelas, serta mengalami gangguan perhatian dan pemecahan masalah.
Gejala sosial yang sering muncul meliputi isolasi diri, kurangnya ekspresi emosional, dan ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan interpersonal.
4. Gejala prodromal dan first-rank symptoms
Gejala awal skizofrenia, atau gejala prodromal, dapat muncul sebelum gangguan berkembang secara penuh.
Ini mencakup perubahan perilaku yang tidak biasa, menarik diri dari lingkungan sosial, gangguan tidur, serta meningkatnya kecurigaan atau kepekaan terhadap lingkungan.
Sementara itu, first-rank symptoms (FRS) adalah gejala khas skizofrenia yang sering dijadikan indikator utama dalam diagnosis, seperti halusinasi suara yang memberi perintah, perasaan bahwa pikiran dikendalikan oleh pihak luar, serta waham bahwa seseorang sedang diawasi atau dikejar.
Cara Mengobati Penyakit Schizofrenia
![]() |
Cara Mengobati Penyakit Schizofrenia/GettyImages |
Cara mengobati penyakit Schizofrenia tentu perlu dilakukan baik secara media mulai dari terapi bicara, pengobatan dengan obat dan lingkungan yang sehat dan nyaman. Selain itu juga diagnosa dari dokter spesialis kejiwaan perlu adanya pengobatan dan terapi secara rutin agar penyakit benar-benar hingga sembuh.
Berikut adalah beberapa pendekatan utama untuk mengobati dan mengelola skizofrenia:
1. Pengobatan (Medikamentosa):
Antipsikotik: Ini adalah obat utama yang digunakan untuk mengelola gejala skizofrenia, seperti halusinasi, delusi, dan gangguan pemikiran. Antipsikotik bekerja dengan memengaruhi neurotransmiter di otak, terutama dopamin dan serotonin.
- Antipsikotik generasi pertama (tipikal): Contohnya termasuk haloperidol, klorpromazin, dan flufenazin.
- Antipsikotik generasi kedua (atipikal): Contohnya termasuk risperidon, olanzapin, quetiapin, aripiprazol, dan clozapine. Antipsikotik generasi kedua umumnya memiliki efek samping motorik yang lebih sedikit dibandingkan generasi pertama.
- Antipsikotik long-acting injectable (LAIs): Beberapa antipsikotik tersedia dalam bentuk suntikan yang bekerja dalam jangka waktu lebih lama (beberapa minggu atau bulan), yang dapat membantu meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.
- Obat lain: Dalam beberapa kasus, obat lain seperti antidepresan, penstabil suasana hati, atau obat anti-kecemasan dapat digunakan untuk mengatasi gejala penyerta seperti depresi, mania, atau kecemasan.
![]() |
Obat Risperidone/GettyImages |
- Risperidone 1 mg Tablet. Risperidone digunakan dalam terapi pada skizofrenia akut dan kronik, serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan. Contohnya seperti, halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan permusuhan, dan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata.
- Risperidone 2 mg Tablet. Selain untuk mengobati skizofrenia, obat ini juga dapat membantu menstabilkan emosi dan mengurangi gejala psikosis yang terjadi pada penderita skizofrenia.
- Abilify 5 mg 10 Tablet. Dengan kandungan aripiprazole, obat ini dapat digunakan untuk penyembuhan skizofrenia. Abilify juga bisa digunakan untuk gangguan bipolar, depresi, dan iritabilitas yang berhubungan dengan autisme.
- Quetvell 100 mg 10 Tablet. Quetvell tablet mengandung zat aktif Quetiapine fumarate. Quetvell bekerja dengan mengembalikan keseimbangan zat alai tertentu (neurotransmitter) di otak yang berperan penting dalam proses penyembuhan skizofrenia.
2. Psikoterapi (Terapi Bicara):
Psikoterapi memainkan peran penting dalam membantu individu dengan skizofrenia untuk mengatasi gejala, mengembangkan mekanisme koping, meningkatkan fungsi sosial, dan mencapai tujuan pemulihan. Beberapa jenis psikoterapi yang efektif untuk skizofrenia meliputi:
- Terapi perilaku kognitif (CBT): Membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi gejala psikotik.
- Terapi kognitif (Cognitive Enhancement Therapy/CET): Berfokus pada peningkatan fungsi kognitif seperti perhatian, memori, dan pemecahan masalah.
- Terapi keluarga: Melibatkan keluarga dalam proses pengobatan, memberikan edukasi tentang skizofrenia, meningkatkan komunikasi, dan mengembangkan strategi untuk mendukung anggota keluarga yang terkena.
- Terapi psikososial: Pendekatan yang menggabungkan elemen psikoterapi dengan pelatihan keterampilan sosial, dukungan pekerjaan, dan intervensi komunitas untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup.
- Dukungan sebaya (Peer support): Menghubungkan individu dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan dukungan emosional, harapan, dan saran praktis.
3. Intervensi Psikososial Lainnya:
- Pelatihan keterampilan sosial: Membantu individu belajar dan meningkatkan keterampilan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan hubungan interpersonal.
- Rehabilitasi vokasional: Menyediakan dukungan dan pelatihan untuk membantu individu mendapatkan atau mempertahankan pekerjaan.
- Bantuan perumahan (Supported housing): Menyediakan tempat tinggal yang aman dan stabil dengan dukungan yang sesuai.
- Perawatan komunitas yang terkoordinasi (Coordinated Specialty Care/CSC): Model perawatan terpadu yang melibatkan tim profesional untuk menyediakan berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Penting untuk diperhatikan:
- Pengobatan skizofrenia bersifat individual dan mungkin memerlukan waktu untuk menemukan kombinasi pengobatan dan terapi yang paling efektif.
- Kepatuhan terhadap pengobatan sangat penting untuk mengelola gejala dan mencegah kekambuhan.
- Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental sangat penting dalam proses pemulihan.
- Pemulihan dari skizofrenia adalah proses yang berkelanjutan dan setiap individu memiliki perjalanan yang unik. Dengan pengobatan dan dukungan yang tepat, banyak orang dengan skizofrenia dapat menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.
Solusi tepat dalam penanganan dan pengobatan baik secara media maupun pengobatan dalam hal terapi bicara terhadap lingkungan yang mendukung juga perlu. Kondisi lingkungan yang baik bersih, sehat dan bebas dari eperti contohnya sampah berserakan tentu akan mendukung di lingkungan yang bersih. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala skizofrenia, penting untuk mencari bantuan profesional dari dokter atau ahli kesehatan mental. Mereka dapat melakukan evaluasi yang komprehensif dan mengembangkan rencana perawatan yang sesuai. Pengobatan terapi bicara, medis oleh dokter dan dokter spesialis kejiwaan juga didukung dengan perilaku dalam lingkungan terutama keluarga dan juga terhadap lingkungan yang nyaman.
Sumber Referensi: https://www.healthline.com/health/schizophrenia-in-kids
0 Response to "Cara Mengobati Penyakit Schizofrenia"
Post a Comment